Postingan

Syairku Untuk Sang Kekasih

Gambar
UPAH MUHAMMAD DARI UMMAT By : Fuadati Mushaffa  Sungguh berat, kami tahu perjuanganmu kian berat Begitu banyak cucuran keringat pada setiap kemenangan yang engkau dapat Begitu banyak darah tumpah dari syahidnya berjuta ummat Semua demi memeperjuangkan agama Rabbmu, Sang Penguasa Sejagat Yaa Habiballah Tiada pamrih kau pinta atas setiap lelah Cukuplah dalam saksi Tuhanmu engkau berserah dan berpasrah Dan dalam damai tawafmu di Baitullah engkau   menengadah Yaa Sayyidinaa Rasa terimakasih kami tak akan cukup menjadi upah Hingga kini kami bisa mengenal Tuhan yang penuh rahman Memperpanjang rukuk dan menenggelamkan diri dalam sujud penuh nikmat Yaa   Rosulullah Telah engkau tanam benih-benih terbaik di bumi sebagai khilafah Yang tunasnya tumbuh, menguat, kokoh dan amat gagah Menggembirakan kami yang berjuta abad jaraknya dari engkau dan para sahabat Yaa Muhammad Maafkan kami yang sering tuli atas sabdamu untuk berm...

Kamu Terlalu Baik Untukku

Gambar
Hem hem hemm. Hayooo, siapa disini yang suka mutusin pacarnya dengan alasan “Sayang, kamu terlalu baik buat aku. Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik dariku.” Halah. Alibi. Basi. Bilang aja bosen. Kwkwkwkwk. Gara-gara mungkin sudah punya lingkungan baru atau malah gebetan baru, pengen ganti suasana, tapi si doi nggak nglakuin kesalahan yang bisa dijadiin alasan buat putus, ya ini cara paling elegan buat berpisah. Lagu lama dah, tapi tetep saja dipake sampai sekarang. Eits, tapi saya ini bukan penganut aliran pacar-pacaran, kawan. Saya juga tidak mendukung jalinan asmara yang tidak jelas arahnya kemana ini. Apalagi kalau sampai jadi bucin segala. Iya, bucin. Budak cintaaahh. Lengket berdua kaya lem bahkan di tempat sepi sekalipun. Awas iya kamu yang di pojok sana, hati-hati ada setan gangguin kamu yang berkhalwat. Eh, bukan gangguin kali ya, tapi nungguin. Kwkwkwk. Yap, dicukupkan saja openingnya. Langsung ke topik yang ingin saya ungkapkan dari perspektif yang berbeda. Ini...

Menaklukan Atau Ditaklukan?

Gambar
Kemarilah, istirahatkan raga dan jiwamu dulu disini. Kau pasti sangat lelah hari ini. Lihat, kantung matamu semakin menghitam, badanmu juga semakin kurus, kau pasti juga belum makan bukan? Sedari tadi aku melihatmu berjalan kesana kemari, mengerjakan ini itu tiada henti, bahkan kamar dan meja kerjamu nampak berantakan sekali. Kau pasti tidak ada waktu untuk merapikannya. Kau sangat sibuk. Maka duduklah sebentar bersamaku disini. Sebentaaar saja, kumohon :) Jadi, bagaimana hari inimu? Melelahkan ya? Banyak tuntutan yang harus kau laksanakan dan kau selesaiakan. Mengerjakan laporan yang menggunung, mempersiapkan kuis, mengerjakan proposal kegiatan, rapat organisasi ini dan itu, belum lagi bekerja paruh waktu. Banyak sekali mimpi yang harus kau upayakan. Tentu, semua demi masa depan terbaikmu. Semua demi harapan-harapan orang terkasihmu. Aku tahu. Tapi dunia memang benar-benar keras bukan? Bahkan bagimu yang sudah bekerja begitu giat dalam porsi waktu yang begitu banyak. Semu...

Social Media = Panggung Bermain Peran

Gambar
Hollaaaa, lama tak jumpa! Pripun kabare sedoyo mawon? Mugi tansah pinaringan sehat, nggeh.. Aamiiin Allahumma Aaamiiiinn.. Hmmm mmmm hmmmm mmmm hmmm mmm mmm mmm (Deen As-Salam - Nissa Sabyan) Haha, duh, mulai dari mana ya kita ngobrolnya. Hmmm, saya bingung. Grogi nih mau beropini, beneran. Hahaha  Yuuk, tarik nafas dalam-dalam, hembuskan perlahan. Fiuuuft.. Baiklah kita mulai. Saya yakin bahwa kalian yang sudah dewasa dan bijak percaya bahwa apa yang orang tunjukkan di  social media  tidak semua benar adanya. Bisa jadi apa yang seseorang gambarkan di medsos itu jauh dari kapasitas kemampuan sebenarnya. Orang bilang sih PENCITRAAN. Tapi disini saya tidak memakai istilah tersebut, melainkan BERMAIN PERAN. Kenapa? Pengen saja. Hihihi. (Padahal males mau ngejelasinnya. Haha) Misal nih, saking seseorang mengidolakan si A, ia pun secara tidak langsung mengikuti lifestyle idolanya, dan segala apa yang di upload adalah representasi si A. Saat itulah...

Shubuh di Bendungan Wlingi Raya Pasca Hujan Semalaman

Gambar
Assalamu'alaikum teman-teman... Selamat pagi! Mau siang, malam, yang penting semangatnya semangat pagi yaa. Yang setiap pagi nggak semangat dan masih suka mlungker didalam selimut (sepereti saya), yuuk buruan melek dan kerjakan yang harus segera dikerjakan. Eits, tapi selesaikan baca ini dulu sampai habis sambil berbaring santai. Resapi. Hahaha. Liburan semester lalu, saya benar-benar menghabiskan satu bulan penuh di rumah. Entah, tak seperti liburan semester sebelum-sebelumnya, kali ini saya jarang sekali keluar main bersama teman-teman dan hanya menghabiskan waktu di rumah. Bangun pagi, bantuin Ibu masak, membantu persiapan adik-adik sekolah, bersih-bersih rumah, ditinggal Ibu dan adik-adik sekolah, Bapak ke sawah, saya pengangguran di rumah sendirian, dan seperti itu setiap hari. Seperti melakoni kegiatan ibu rumah tangga sejati pokoknya. Hoho. Tapi saya sama sekali tidak bosan. Entah karena terlampau nyaman di rumah atau karena cuaca yang tidak mendukung karena hampi...

SUNGKEM

Gambar
Hi teman-teman. Kabar baik kan? Alhamdulillah... Sudah makan? Sudah sholat jama’ah? Sudah ngaji? Nggak ada yang ngingetin ya? Ciaaan... Sana, cari! Kwkwkwk. Sabar-sabar, masih ada alarm HP kok. Haha Sudah-sudah. Jadi, Shaffa kali ini mau cerita tentang pondok pesantren yang pernah saya tinggali selama 3 tahun pada masa SMA. Sebelumnya, apa sih yang terlintas di pikiran kalian mendengar kata pesantren? Penjara suci. Kyai. Bu Nyai. Santri. Ngaji. Kumuh. Antri. Jama’ah. Terus, lagi-lagi? Kitab kuning. Roan. Takzir. Daaan masih banyak lagi. Namun, yang langsung terlintas di benak saya adalah ; SUSAH PULAAANGG. Hahahaha. Resiko sih. Dimana-mana kalau mondok emang harus nginep, ikut peraturan, ikut kegiatan, nggak boleh absen. Ya jelas susah pulang. Udah tau begitu kenapa dulu saya mondok ya? Padahal pikirannya pinginnya pulaaang melulu. Kwk Pondok Pesantren Salafiyah Putra Putri Al-Huda. Nama pesantren tempat saya nyantri kala itu. Diasuh oleh Abah Kyai H. Ahmad Shodaqoh Zar...

Kenalan Sama Anggota D'ophloph dan SIFALUNA (2)

Gambar
Hai readers... Sesuai janji, saya mau kenalin nih sahabat-sahabat saya terrrrsayang. Yaa, siapa tau ada yang jomblo dan berminat buat ta’aruf. Kwkwkwk. Yuk yuk! Luthfiana Ratnawati (Fifi) .   Ini orang emang udah konco plek saya sejak MI. Orangnya cantik, pinter ngomong, pernah juara 1 lomba dongeng dan yang paling hebat nilai UN-nya tertinggi se madrasah. Beuhh, mantab gais. Eh, udah-udah. Jangan banyak-banyak pujiannya. Entar orangnya besar kelapa lagi. Eh, kepala ding . Tapi ini orang suka asal njeplak aja ngomongnya, judes, cerewet, dan keras kepala. Untungnya ada cowok yang betah setia disampingnya sejak SMP. Adik kelas sih, tapi dulu pernah jadi ketua OSIS. Setelah sebelumnya gagal menjalin hubungan sama temen satu kelas. Kwkwkwk. Sepertinya mantan satu itu nggak usah dibahas lah ya. Hihi. Alhamdulillah sampai di bangku kuliah saya dan Fifi ini bareng-bareng terus. Bosen sih, tapi mau gimana lagi. Takdir. Haha. Peace, sis! Susi Wardani (Susi). Mbak Suus, Mbak Su...