Menaklukan Atau Ditaklukan?
Kemarilah, istirahatkan raga dan jiwamu dulu
disini. Kau pasti sangat lelah hari ini. Lihat, kantung matamu semakin
menghitam, badanmu juga semakin kurus, kau pasti juga belum makan bukan? Sedari
tadi aku melihatmu berjalan kesana kemari, mengerjakan ini itu tiada henti,
bahkan kamar dan meja kerjamu nampak berantakan sekali. Kau pasti tidak ada
waktu untuk merapikannya. Kau sangat sibuk. Maka duduklah sebentar bersamaku
disini. Sebentaaar saja, kumohon :)
Jadi, bagaimana hari inimu? Melelahkan ya?
Banyak tuntutan yang harus kau laksanakan dan kau selesaiakan. Mengerjakan
laporan yang menggunung, mempersiapkan kuis, mengerjakan proposal kegiatan,
rapat organisasi ini dan itu, belum lagi bekerja paruh waktu. Banyak sekali
mimpi yang harus kau upayakan. Tentu, semua demi masa depan terbaikmu. Semua
demi harapan-harapan orang terkasihmu. Aku tahu.
Tapi dunia memang benar-benar keras bukan?
Bahkan bagimu yang sudah bekerja begitu giat dalam porsi waktu yang begitu
banyak. Semua fokusmu tertuju kesana. Perjuanganmu dalam mengupayakan dunia
memang luar biasa. Jadi sejauh ini, sudahkah kau berhasil menaklukan dunia?
Atau jangan-jangan kau yang ditaklukan olehnya? Hmmm... :)
Jangan beranjak dulu kawan. Aku hanyan ingin
kau istirahat sejenak sambil membaca ini. Jangan terburu-buru mengerjakan
pekerjaanmu. Jangan kau kerjakan semuanya sekali waktu. Seakan-akan jika kau
tak mengerjakan perihal A, B, C, D kau tak akan bisa mendapat W, X, Y, Z.
Seolah kau yang memutuskan rezeki dan nasibmu. Hey, sebab akibat atas apa yang
kau perjuangkan semua ada di tangan Tuhan. Dia-lah yang kuasa memberimu segala
hal, menahannya, atau mungkin menggantinya. Belum tentu jika kau telah selesai
berupaya maka akan kau dapatkan yang kau inginkan. Belum tentu.
Eits, bukan maksudku menyalahkanmu karena
bekerja terlalu keras. Aku hanya ingin mengingatkan dan mengarahkan niat. Allah
menyuruh kita ikhtiar. Dia sangat senang melihat kita berjuang. Hanya saja kau
harus tau bahwa yang kau dapat semata-mata bukan karena usahamu. Tapi turut
andil Tuhan. Aku hanya tidak mau kau kecewa jika gagal atas ambisi-ambisi yang
selama ini kau kejar. Aku hanyak tidak mau kau melupakan doa-doa yang tak
mungkin tak Allah dengar. Aku hanya ingin kau mempercayai rencana terbaik-Nya
dengan tawakkal.
Aku ingin melihatmu menaklukan dunia tanpa
ditaklukan olehnya J
Salam,
Fuadati Mushaffa
Komentar
Posting Komentar