Shubuh di Bendungan Wlingi Raya Pasca Hujan Semalaman

Assalamu'alaikum teman-teman... Selamat pagi! Mau siang, malam, yang penting semangatnya semangat pagi yaa. Yang setiap pagi nggak semangat dan masih suka mlungker didalam selimut (sepereti saya), yuuk buruan melek dan kerjakan yang harus segera dikerjakan. Eits, tapi selesaikan baca ini dulu sampai habis sambil berbaring santai. Resapi. Hahaha.

Liburan semester lalu, saya benar-benar menghabiskan satu bulan penuh di rumah. Entah, tak seperti liburan semester sebelum-sebelumnya, kali ini saya jarang sekali keluar main bersama teman-teman dan hanya menghabiskan waktu di rumah. Bangun pagi, bantuin Ibu masak, membantu persiapan adik-adik sekolah, bersih-bersih rumah, ditinggal Ibu dan adik-adik sekolah, Bapak ke sawah, saya pengangguran di rumah sendirian, dan seperti itu setiap hari. Seperti melakoni kegiatan ibu rumah tangga sejati pokoknya. Hoho. Tapi saya sama sekali tidak bosan. Entah karena terlampau nyaman di rumah atau karena cuaca yang tidak mendukung karena hampir setiap hari hujan. 

 

Jadi pagi itu adalah kali pertama dan terakhir sepanjang sebulan liburan saya bersepeda pagi ke Bendungan Wlingi Raya setelah sebelumnya gagal terus karena si adik tidak mau menemani saya. Yaa, memang setiap hari harus berangkat sekolah pagi. Tapi meskipun weekend tetep nggak mau. Ngantuk, dingin, malas, begitulah. Akhirnya saya memutuskan berangkat bersepeda sendirian sekitar pukul 05.15 WIB. Maunya lihat sunrise, tapi akibat mendung tebal dan semalaman hujan gagal lah saya menikmati indahnya mentari terbit. Hiks. Padahal udah dibela-belain sendirian dan menahan kedinginan.

Tapi saya melihat pemandangan yang menarik. Bapak itu meskipun matahari belum terbit dan udara sangat dingin sudah siap sedia mendayung sampan untuk mencari rezeki. Subhanallah. Saya jadi malu sendiri. Jadi ngebayangin, bapak itu setiap hari melakoni pekerjaan seperti itu dari dini hari. Pasti setiap hari pula si bapak menikmati indahnya mentari terbit dan menghirup udara segar. Beruntungnya si bapak. Hmm. Whatever it is, we have to say hamdallah.


Lanjut yuk explore bendungannya. Saya tidak tau ini apa. Sebelum memasuki area proyek dari arah utara 'ini' berada dan sudah ada sejak sebelum karatan sampe sekarang. Saya kira di lahan kosong itu akan dibangun sesuatu. Soalnya dulu ada mobil molen, truk pasir, dll. Ternyata sampai sekarang tidak ada apa-apa. Hihi.


Next. Biasanya, setiap hari Sabtu atau Minggu sore para pemuda pemudi ramai sekali berkumpul disini. Semuanya membawa motor kesayangan untuk dipajang di sepanjang jalan. Mulai dari motor besar, cb, motor antik, scoopy, dll. Sudah kayak festival deh pokoknya, ramai banget. Jadi hiburan warga juga sih, sembari menikmati pemandangan di sore hari yang sejuk.
Kondisi di jalan ini jauh lebih baik dari dulu. Dulu, tempat ini suka dipakai balapan liar. Padahal sudah ada polisi tidurnya, tapi pasti dihancurin. Sangat mengganggu pemakai jalan lain yang hendak lewat. Bahkan saya dulu takut sekali kalau sabtu atau minggu sore lewat sini. Karena kadang tidak sedikit pemuda-pemuda yang mabuk. Ngeri kan ya. Tapi alhamdulillah, sekarang sudah sangat nyaman dan aman :)


Termasuk bangunan baru sih bendungan. Tapi nggak tau ini apa. Yang pasti ada tulisannya 'Selain Petugas Dilarang Masuk"
hehe


Ini pohon apa ya? Nggak tau, pokoknya daunnya merah dan berajajar rapi di sepanjang jalan bendungan. Nggak tau kenapa saya lebih suka pohon-pohon yang dulu. Nggak tau juga pohon apa namanya. Hehe. Tapi pohon yang dulu berbunga warna-warni dan cantik sekali. Merah, putih, kuning, pink, ungu, hijau, pokoknya setiap kali lewat sangat menggoda untuk dipetik dan jadi oleh-oleh kalau habis goes dari sana. Haha. Jarang lo padahal saya lihat pohon yang kaya dulu. Feeling so sad :(


Ini bangunan udah ada sejak saya belum lahir sepertinya. Haha. Nggak tau sih ini apa. Tolong dong yang ngerti tentang 'ke-PLTA-an' kasih tau Shaffa fungsinya ini apa? Karena pasti selalu ada di setiap bendungan. Hihi


Entah ini karena hujan jadi butek atau emang biasanya butek 😌
Sungguh, langit tak menyambut ramah pagi itu. Sepi. Tidak ada yang jogging dan goes. Yaiyalah, wong saya kesana pas hari efektif kerja. Hehe. Tapi lumayan lah bisa take beberapa foto pemandangan dan kembali mensyukuri nikmat Allah. 500 meter saja dari rumah saya sih. Jadi bisa sering-sering. Asal nggak sendirian aja lain kali. *ngode siapa sih faa? Haha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kenalan Sama Anggota D'ophloph dan SIFALUNA (2)

Belum Afdhol Kalau Belum Bikin Geng di Sekolah (1)